OLEH DEDE SUGITA
Tepat pada 7 Desember ini 11 tahun silam, calon pilar penting Bayern Munich dan tim nasional Jerman, Bastian Schweinsteiger, mengecap penampilan pertamanya di panggung Bundesliga. Kesempatan yang diberikan oleh pelatih Ottmar Hitzfeld itu datang hanya empat tahun usai Schweinsteiger bergabung dengan akademi The Bavarians, setelah sebelumnya menimba ilmu di FV Oberaudorf dari 1990 hingga 1992 dan TSV 1860 Rosenheim (1992–98).
Di awal masa remajanya, Basti sejatinya tak hanya menggeluti sepakbola, tapi juga balap ski dan ia pun dikenal berbakat di cabang olahraga tersebut. Pada akhirnya ia memilih untuk fokus menyeriusi bal-balan, keputusan tepat karena kariernya terbukti menjulang di level klub maupun internasional.
Debut Bundesliga pemain kelahiran 1 Agustus 1984 ini ditorehkan ketika Bavarians bertandang ke rumah VfB Stuttgart.
Tak lama, hanya di delapan menit terakhir sebagai pengganti Niko Kovac dalam laga yang dimenangi Bayern 3-0, namun itu menandai pesatnya progres sang youngster. Sekitar tiga minggu sebelumnya, Schweinsteiger sudah lebih dahulu mengemas aksi kompetitif perdana bersama Si Merah saat berjumpa Lens di Liga Champions. Hitzfeld langsung memberi kepercayaan usai Schweinsteiger baru melakoni dua sesi latihan saja bersama skuat senior.
Versatilitas kekasih Sarah Brandner ini sudah terlihat sejak awal karier. Kerap diplot sebagai winger atau full-back bila dibutuhkan, Schweinsteiger tampil sama baiknya saat diinstruksikan mengisi sektor kanan maupun kiri lapangan.
Namun, nama Schweinsteiger baru benar-benar menjulang setelah pelatih Louis van Gaal dengan jeli memindahkan posisinya ke lini tengah untuk mendampingi Mark van Bommel pada musim 2009/10. Dengan kemampuannya menjaga, mendistribusikan, serta merebut kembali bola, seiring waktu Basti makin merekah sebagai salah satu gelandang sentral terbaik dunia.
Usai meraih segalanya dengan Bayern, treble musim lalu menjadi puncak prestasinya di level klub setelah sempat gagal di dua final Liga Champions, yang kurang untuk Basti tinggal raihan gelar bersama Jerman.
Dalam empat turnamen mayor terakhir (Piala Dunia 2006 dan 2010 serta Euro 2008 dan 2012) Basti minimal selalu menembus babak empat besar, namun selalu gagal mengangkat trofi. Wajarlah kalau ia membidik prestasi tertinggi pada turnamen berikutnya, PD di Brasil tahun depan, di mana Die Mannschaft bakal segrup dengan Portugal, Ghana, dan Amerika Serikat.
"Dengan Bayern saya telah menjuarai Liga Champions, sekarang saya ingin menjuarai Piala Dunia," ujar Schweinsteiger pada Oktober silam.
![](/home/bandar88/public_html/tiacute77/118647hp2.jpg)
Nama lengkap: Bastian Schweinsteiger Tempat, tanggal lahir: Kolbermoor, Jerman, 1 Agustus 1984
Karier klub:
- Bayern Munich (2002-sekarang)
Karier internasional:
- Jerman U-21 (2004)
- Jerman (2004-sekarang, 100 cap)
Prestasi: Bayern
Munich
Bundesliga: 2003/04, 2004/05, 2005/06, 2007/08, 2009/10, 2012/13
DFB-Pokal: 2003/04, 2004/05, 2005/06, 2007/08, 2009/10, 2012/13
DFB-Ligapokal: 2004, 2007
DFL-Supercup: 2010, 2012
Liga Champions: 2012/13
Piala Super UEFA: 2013Jerman
Peringkat ketiga Piala Konfederasi: 2005
Peringkat ketiga Piala Dunia: 2006, 2010
Runner-up Euro: 2008
Premier League Serie A Primera División Bundesliga Ligue 1 Eredivisie UEFA Champions League UEFA Europa League ISL J1 League Tim Pos Poin lihat semua lihat semua
View the original article here